01 Mei 2014

Konfigurasi Debian Sebagai DHCP Server

Tulisan ini berisi tutorial konfigurasi debian sebagai DHCP server. DHCP server adalah server yang menyediakan konfigurasi IP secara otomatis kepada host yang terkoneksi dengan DHCP server tersebut. Mari kita mulai melakukan konfigruas DHCP server.

Install package

# apt-get install isc-dhcp-server

Perintah di atas adalah perintah umum untuk menginstall package pada linux berbasis Debian. Sepertinya tidak tidak perlu penjelasan pada tahap ini. :)

Konfigurasi interface

# vim /etc/default/isc-dhcp-server

Edit file /etc/default/isc-dhcp-server dan carilah bagian INTERFACES="". Isilah dengan interface yang akan bertindak sebagai DHCP server, yang nantinya terkoneksi dengan DHCP client. Perlu diperhatikan bahwa interface yang dipilih sebagai DHCP server harus memiliki konfigurasi IP static. Karena saya memilih eth1 sebagai interface DHCP server, sehingga konfigurasi saya adalah:

INTERFACES="eth1"

Seperti yang disebutkan sebelumnya, interface yang bertindak sebagai DHCP server harus disetting dengan IP static. Berikut ini adalah setting pada /etc/network/interfaces:

# The primary network interface
allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
        address         192.168.56.103
        netmask         255.255.255.0
        gateway         192.168.56.102

allow-hotplug eth1
iface eth1 inet static
        address         192.168.57.2
        netmask         255.255.255.0
        broadcast       192.168.57.255

Konfigurasi dasar DHCP server

# vim /etc/dhcp/dhcpd.conf

Setelah mengkonfigurasi interface, sekarang kita lakukan konfigurasi DHCP server. Buka file /etc/dhcp/dhcpd.conf menggunakan text editor favorit anda. Sekarang kita edit pada beberapa bagian:

option domain-name "pupil.com";
Dengan option ini kita bisa memberikan nama domain pada network kita. Gantilah pupil.com sesuai dengan domain yang anda inginkan.

option domain-name-servers 208.67.222.222, 208.67.220.220;

Seperti dituliskan sebelumnya, DHCP server bisa memberikan alamat dari DNS server pada host yang menjadi DHCP client. Dengan option inilah DHCP server dapat memberikan alamat DNS server yang bisa digunakan oleh host yang menjadi DHCP client. Jumlah alamat DNS server yang ditulis bisa satu atau beberapa, pisahkan dengan tanda koma. Alamat DNS server di atas adalah alamat dari OpenDNS.

Dua baris yang kita edit sebelumnya adalah optional. Sekarang kita tambahkan konfigurasi utama. Tambahkan code berikut pada bagian paling bawah file:

subnet 192.168.57.0 netmask 255.255.255.0 {
        range 192.168.57.1 192.168.57.10;
        option routers 192.168.57.2;
}

Pada bagian subnet dan netmask, sesuaikan dengan alamat IP dari interface yang menjadi DHCP server. Pada bagian range berikan dua alamat IP, yang pertama adalah alamat IP "terendah" sedang alamat kedua adalah IP "tertinggi" yang akan diberikan kepada DHCP client. Bagian option routers, berisi alamat router/server yang terkoneksi ke internet, apabila DHCP server sekaligus terkoneksi ke internet, isikanlah alamat IP dari interface DHCP server. Sampai disini, konfigurasi dasar untuk DHCP server sudah selesai. Simpan konfigurasi yang telah dibuat, kemudian restart service DHCP server untuk mengaktifkan konfigurasi yang baru kita buat.

# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

Konfigurasi lanjutan DHCP server

Secara default, DHCP server akan memberikan IP kosong yang terendah terlebih dahulu secara berurutan kepada host yang terkoneksi. Tetapi dengan konfigurasi tambahan, kita bisa memberikan alamat IP yang selalu tetap sama kepada perangkat tertentu, kapanpun terkoneksi. Tambahkan konfigurasi berikut ke dalam file /etc/dhcp/dhcp.conf

host cinnamon {
  hardware ethernet 00:0D:87:B3:AE:A6;
  fixed-address 192.168.57.5;
}

Pada bagian host cinnamon, anda bisa mengganti cinnamon dengan nama lain sesuai dengan keinginan anda. Karena sepertinya nama host disini hanya sebagai identifikasi manusia saja, bukan untuk sistem. Bagian hardware ethernet isilah dengan MAC address dari interface yang akan diberikan IP secara tetap. Bagian fixed-address isilah dengan IP yang akan diberikan secara tetap kepada host yang bersangkutan.

Restart service DHCP

Setelah selesai melakukan konfigurasi, kita harus merestart service DHCP server agar berhasil.

# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

Informasi tambahan

Untuk melihat pesan error, Perangkat yang terkoneksi, dan log-log lainnya bisa dilihat di: /var/log/syslog

Untuk melihat apakah daemon DHCP server berjalan, bisa dengan perintah: ps ax | grep dhcpd

Informasi selengkapnya mengenai konfigurasi DHCP bisa dilihat dengan perintah: man dhcpd.conf

Referensi

- https://wiki.debian.org/DHCP_Server



Tidak ada komentar:

Posting Komentar